Day 03
Hari Rabu seneng banget cuaca
mendukung sesuai hati saya. Mau tahu kenapa ? kejadian semalam bikin seru
karena di rumah makan besar, rebutan telur warna warni. Nah dalam perayaan
Maulid Nabi Muhammad SAW , di kota Makassar Maulid disebut dengan istilah
kecenya yaitu “Maudu Baku” atau “Maudu
Bayao” . “Maudu” adalah bahasa Makassar, diambil dari kata “Maulid”. Sedang
“Baku” adalah “Bakul” yang terbuat dari daun lontar. Fungsi baku sudah
digantikan oleh ember plastik (embere, penyebutan dari lidah orang Makassar).
Jadi sudah biasanya disebut “maudu baku”, tapi “maudu embere”. Isi baku atau
ember tadi, berisi berbagai macam makanan dan lauk-pauk. Antara lain kaddo’
minynya atau ketan kuning, ikan bandeng parape, ayam goreng, sambal goreng,
nasi setengah mateng (pamatara), mie goreng, juku kambu (ikan sudah dibumbui),
juku tunu (ikan bakar dicabe’in), acar kuning, tumpi-tumpi (ikan dibumbui
berbentuk segi tiga), telur warna-warni di dalam maupun di luar ember tadi.
Seru deh pokoknya. So itulah sedikit cerita tentang Maulid saya lakukan di
rumah
Disepanjang jalan tiada henti saya
mngingat keseruan tersebut, hingga saya tidak sadar bahwa saya sudah tiba di
parkiran halaman kampus.. Ok hari ini saya siap untuk menambah ilmu tentang
dunia chief saya ..
Suasana di kitchen,
saya dan kawan kawan sy sedang oneline. Supervior memberi arahan tentang
perlengkapan condiment menu ala carte II dan tim saya menghandel appetizer (makanan pembuka)yang terdiri dari chef salad, jellied fruit salad, thai papaya and mango sekaligus menghandel great for sharing. Sedangkan saya hanya fokus di chef salad and papaya. Nah disinilah pengalaman pribadi saya membuat flaiting tanpa bant supervisior, dalam proses flating
saya mengalami 3 kali gagal tapi saya never
give up pas ketiga kali saya flating akhirnya supervior
saya yaitu Pak Ical menerima hasil kerja saya
Komentar
Posting Komentar